TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 11 Agustus 2012

Hacker Indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang rencana penyerangan AS Ke RI


Hacker Indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang rencana penyerangan AS Ke RI
Hacker Indonesia berhasil membobol data rahasia CIA - Seorang hacker kebangsaan indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang rencana penyerangan AS kepada NKRI


apabila diterjemahkan kira-kira begini.......WASPADA!!!!!

Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.

Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka Perang akan sangat mahal dan AS akan banyak mengalami kerugian.

Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi Dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa indonesia :


Kepada
Yth. Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers


Tembusan: Direktur CIA


Rencana Penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. Mengingat mahalnya Biaya yang akan timbul dari Peperangan tersebut.

Berikut Data-Datanya :

Begitu memasuki Perairan Indonesia, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk Senjata Api dan Peralatan Perang tampa surat izin dari Pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai". Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan Base Camp Militer, Bisa ditebak di sekitar Base Camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Celana Dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum lagi para Pengusaha komedi putar yang bakal ikut mangkal di sekitar Base Camp juga.

Kemudian kendaraan Tempur serta Tank-tank lapis baja yang diparkir dekat Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar.
Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang harus dibayar oleh Pemerintah AS jika kendaraan Tempur harus parkir Sebulan atau lebih dari setahun seperti di Irak sekarang ini.

Belum lagi Pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur DKI Jakarta untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu akan sangat mulus karena salah satu Komisaris di sebuah Perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah Mantan Pejabat Tinggi.

Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi Base Camp, kita harus menghadapi para "Pak Ogah" yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan yang memutar.
Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.

Suatu kerepotan besar jika rombongan Pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.

Belum lagi jika di jalan bertemu Polisi yang sedang swipping, sudah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk Polantas-polantas itu.

Itu baru Polantas, Pak Myers. Belum Petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan-kendaraan dan tank-tank itu kan belum di kir.
Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di Daerah lain. Kita harus melewati Jembatan Timbang milik DLLAJ juga. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.

Di Base Camp Militer, Tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari Dinas Kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.

Dan Pagi harinya Pasukan tidak akan bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh- jauh dari peralatan Perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai Pedagang besi loakan yang siap mempereteli Peralatan Perang canggih yang kita bawa. Kurang Waspada sedikit saja saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para Curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip Perang kita yang kalau di dempul dan di cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil curian ranmor di Cinangka. Atau dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan tidak waspada sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, Engkong Jai dan lain-lain, para pemilik tanah di sini.

Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus izin RT/RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan Amplopan. Apalagi, Pasukan AS suka membawa Cewek.


Membayangkan ini semua, kami mewakili Intel CIA di lapangan merekomendasikan kepada AS untuk meninjau ulang rencana Penyerangan ke Indonesia.
READ MORE - Hacker Indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang rencana penyerangan AS Ke RI

Jumat, 24 Juni 2011

Ternyata warna Langit Hijau

Entah kenapa,di daerah jawa, orang orang tua dulu gak mengenal warna biru, kalo di tanya tentang warna daun mereka memang jawab ijo, tapi kalo di tunjukin langit warnanya apa mereka nyebut ijo juga. Pas saya tanya apa bedanya


“kalo yang ijo daun warnanya kayak daun, nah kalo yang ijo langit itu ya warnanya kaya langit”




Sompret, dari jaman nenek nenek maen zynga poker pun semua bisa jawab kek gitu.


Dari kesalah pahaman ini pula saya pernah jadi korban kecanggihan kosakata mereka. Di sukabumi saya pernah pe pucet ampir pingsan nahan BAB di posko PDIP gara gara nyari rumah temen gak ketemu,dan kondisi saya lagi sakit perut gara gara kedinginan AC di bis.dan salahnya saya nanyanya ke orang tua, dikasih petunjuk “ rumah yang pager nya warna ijo “, pas ketemu ternyata pagernya warna biru *sompret


Dan kesalah pahaman kedua waktu pertama tinggal di bandung nanyain jalur angkot. Kalo ke margahayu naek aja angkot ‘kijang hejo’. Walhasil sang angkot hejo gak pernah ketemu di jalur tersebut


apa di tempat agan juga sama ??


Kebayang kalo orang indonesia jaman dulu kerjanya jadi penjinak bom, mungkin cerita fiktif dibawah ini bisa mewakilinya :


Sersan : Penjinak Bom 1 : dari Indonesia, pangkatnya masih sersan, kerja di lapangan
Komandan : Penjinak Bom 2 : dari Amerika, pangkatnya udah kolonel, mengontrol dari markas


Washington DC, May 19 1930




bersetting di sebuah gedung yang di pasang bom waktu.seorang prajurit dari indonesia asli bertugas untuk menjinakan bom tersebut,di pandu komandan nya dari markas besar dengan komunikasi via radio


Komandan : “ kijang satu kijang satu ke kijang dua, gimana kondisi di sana ? ganti “
Sersan : “ Saya sedang didepan bom waktu yang akan meledak komandan, mohon instruksi, ganti!”
Komandan : “ Tolong bersihkan area dahulu sersan ! “
Sersan : “ Maksudnya saya ngepel atau nyapu komandan ?atau ngelap ngelap lantai?mohon instruksi!! ganti “
Komandan : “ Bukan!!semprul kamu!! Kamu ambil radius berapa meter dari pusat bom, kamu bersihkan area itu dari obyek yang bisa membahayakan “
Sersan: “ Siap komandan! Laksanakan!! “




Tak lama berselang..


Sersan : “ Lapor komandan, area sudah di bersihkan, ganti!”
Komandan : “ Ok, sekarang fokuskan ke bom waktu, berapa menit lagi waktu tersisa sersan ?? “
Sersan : “ Sekarang menunjukan hitungan mundur 15:00:59 komandan !!”
Komandan : “ Anda hanya punya waktu 15 menit sersan !!, buka tutup bom nya, gunakan obeng !! “
Sersan : ” Kalo saya bongkar nanti garansinya batal dong komandan “
Komandan : “ Semprul Kronis !! memangnya itu elektronik pake ada segel garansinya segala, cepet bongkar !!”
Sersan : “ Siap!! laksanakan !!”





Sersan : “ Bom sudah terbuka komandan, disini banyak kabel , mohon instruksi !! ganti!! “
Komandan: “ Potong kabel yang paling dekat dengan kamu sersan!! Sekarang!!“
Sersan : “Siap!! laksana………pret!! “ pembicaraan terpotong


Kondisi markas heboh, komandan marah marah


Komandan : “ Itu prajurit darimana sih!!! Goblok di abisin sendiri!! Saya bilang potong kabel paling dekat !! kabel yang ada di bom itu!! bukan berarti kabel headset yang nempel di badan dia !!”
“ Aktifkan alat komunikasi kedua, panggil dia kembali “ sahut komandan masih dengan marah marah


Operator di markas mengaktifkan alat komunikasi cadangan memanggil sang prajurit di lapangan


Begitu tombol pemanggil di aktifkan, terdengar dari speaker markas


“ …….aza aza …aza aza…” lagu bang rhoma menginterupsi kegiatan militer di markas itu


sepuluh detik akhirnya di angkat..


Sersan : “ Panggilan di copy komandan!!siap terima instruksi “
Komandan: “ Itu tadi kamu apa apaan, kenapa saya panggil kamu ada musik seperti itu hah!!!”
Sersan: “ Itu Ring back Tone namanya komandan, di negara saya sudah biasa “
Komandan: “ ini jalur militer !! jangan main main, kamu sedang didepan bom yang bisa membunuh kamu!! Mengerti kamu !! Edhan!!“
Sersan : “ Siap!! Dimengerti !!”


Di markas, komandan di bantu ajudannya membuka buku mencari data tentang bom jenis apa yang di hadapi prajuritnya di lapangan.Sesekali mereka berdiskusi.


Komandan: “ Sersan!! tolong dicari dari mana asalnya yang tadi !! saya tunggu datanya !!”
Sersan: “ Dari Tasikmalaya asalnya komandan!!! Dari daerah Sodong, Negla, Taraju *nama nama daerah di tasik, makanya disebut grup SONETA komandan, datanya saya tidak ada, Cuma gambar vokalis nya saja yang saya punya, ada di dompet saya komandan !!”
Komandan : “ ARRRRGGGHHH!!! *bunyi seperti orang memakan benda keras. Bego!! Data bom yang saya minta!!!! “
Sersan : “ Oh maaf komandan, bom sudah saya lokalisir hanya tersisa 4 kabel !! mohon instruksi !! “





Komandan: “ Potong kabel hijau !!! “
Sersan : “ Siap laksanakan!!! ”
Komandan: “ Seharusnya sekarang bom sudah mati!! Laporkan situasi terakhir sersan!!”
Sersan: “ Bom masih nyala komandan, malah makin cepet !! “
Komandan : “ Kamu tadi potong kabel warna apa!! “
Sersan: “ Hijau komandan !!”
Komandan : “ Mestinya bom nya sudah mati !!! ambil tindakan cepat !! “
Sersan: “ Saya gak bawa koin komandan !!”
Komandan: “ Koin untuk apa??!! “
Sersan : “ kalo gagal kan bisa ngulang lagi dari awal “
Komandan :” Semprul!! Itu bom waktu bukan mesin ding dong “
Sersan: “ Tapi sumpah saya tadi potong yang hijau komandan!!, komandan salah baca kali “
Komandan: “ Monyong!! Udah salah malah ngeyel, memang sekarang sisa kabel warna apa?? “
Sersan: “ Merah, Hitam, Hijau, Kuning !! “
Komandan: “ Lha koq kabel hijaunya ada dua!!! “
Sersan:” Lha memang dua komandan, yang satu ijo daun yang satu ijo langit “
Komandan:” Ngaco kamu!! Langit itu biru bukan ijo!!”
Sersan: “ Langit itu ijo komandan !!!sekali kali komandan maen ke kampung saya!! “
Komandan: “ Moncrot!! Brati tadi kamu potong yang ‘ijo langit’???? “
Sersan : “ Iya komandan !!! siap menunggu instruksi!! ”


Komandan di markas Cuma geleng geleng kepala, bisik bisik ke ajudannya


“bilangin ke personalia, nanti lagi kalo mo rekrut anggota tanya dulu di tempat nya warna langit nya apa “


Sementara dari alat komunikasi sang prajurit memanggil manggil


Sersan: “ Kondisi Darurat komandan!! Bom siap meledak!! Mohon instruksi!!”
Komandan: “ Ok, operasi saya ambil alih, kamu ikuti semua instruksi dan ucapan saya !!”
Sersan: “ Siap Laksanakan !!”
Komandan :” Ina…!! “
Sersan :” Ina ..!!”
Komandan: “ Lilahi !!”
Sersan: “ Lilahi !!”
Komandan: “ Wa ina Ilaihi ..!! “
Sersan : “ Wa ina ilaihi ?? “
Komandan : “ Roji’un…!!”
Sersan : ??%%??**#


Kayaknya memang di indonesia dulu langitnya berwarna hijau
READ MORE - Ternyata warna Langit Hijau

Senin, 20 Juni 2011

Niiiih Kaki Siaaapaa?

Hari itu di Fakultas Kedokteran UI sedang berlangsung ujian anatomi hewan.

Ujian kali ini susah banget. Mahasiswa harus bisa menentukan jenis/nama serangga dari potongan-potongan kaki yang diberikan si dosen.

Dua jam sudah berlalu. Nggak ada satu mahasiswa pun yang bisa menjawab soal ujian.

Seorang mahasiswa bernama TOPIK yang bete abis memutuskan untuk keluar ruangan. Dia membanting pintu saking kesalnya.

"Braaaakkkkk!!!"

Mendengar suara pintu dibanting, si dosen marah besar.

"Hey! Seenaknya saja kamu membanting pintu! Siapa nama kamu???!!!" teriak profesor anatomi itu.

TOPIK yang sudah terlanjur berada di luar segera menjulurkan kakinya ke pintu sambil berkata,

"Nih kaki saya, Prof. Coba tebak siapa nama saya?"
READ MORE - Niiiih Kaki Siaaapaa?

Besarkan Dikit

Murid disuruh nyanyi ke depan oleh gurunya.

Murid (nyanyi dg suara pelan): cicak2 di dinding..
Guru : besar kan dikit!!
Murid : tokek2 di dinding..
Guru : besar kan lagi!
Murid : buaya2 di dinding..
Guru : yg dibesarkan tuh suara mu, bukan binatangnya.

Murid : kalau gitu saya ganti lagu bimbo aja.
Guru : iya sudah, nyanyi lah.
Murid (dg suara yg agak besar) : Tuhan... Tuhan yang maha esa...
Guru : besar kan lagi!!!
Murid : gak ada lagi pak yg lebih besar dari Tuhan. Tuhan itu maha besar.

Guru (kesal n marah) menggumam : iya sudah Tuhan maha besar tapi nilai kamu kecil.

Murid : besar kan dikit pak.
Guru (berteriak) : NILAI KAMU KECIL!!!!
Murid : yg dibesarkan tuh nilai saya pak, bukan suara bapak.....
READ MORE - Besarkan Dikit

Tidak Ada Sopirnya

Malam ini udara dingin sekali. Dua hari lagi hari raya Imlek akan tiba. Vivin yang sedang berdiri di halte, mengusap-usap telapak tangannya untuk mengusir dingin. Sayup-sayup terdengar suara burung hantu di kejauhan. Vivin mengutuk bossnya dalam hati, karena memaksanya berangkat pada jam yang sangat tidak menyenangkan ini. Vivin ditugaskan untuk mengantarkan sebuah paket ke sebuah gudang tua di ujung kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam, dan satu-satunya jenis angkutan umum yang tersedia adalah bis bertingkat yang sudah tua dan jalannya lambat.

Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu muncul. Vivin pun naik. Hanya ada beberapa penumpang saja yang terlihat. Vivin terus melangkah menuju tangga karena dia memutuskan untuk duduk di tingkat atas saja.

Tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga.

Nenek itu berkata,

"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya.".

Vivin terkejut. Dia pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat seperti yang pernah diceritakan teman-temannya. Karena merasa ngeri, Vivin pun mengurungkan niatnya untuk naik ke atas.
Setelah memilih sebuah bangku yang agak jauh, Vivin duduk sambil membayangkan hal-hal yang mengerikan yang mungkin terjadi.

Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu pun akhirnya dapat dilalui. Vivin telah sampai di tempat tujuannya, ketika bis bertingkat itu berhenti di sebuah halte.
Vivin turun sambil menarik nafas lega, sementara bis itu kembali melanjutkan perjalanannya.

Keesokan malamnya, satu malam sebelum malam Imlek, Vivin kembali ditugaskan bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama. Vivin pun kembali berangkat menuju halte.

Keesokan harinya, tepat pada malam Imlek, Vivin kembali diberi tugas oleh bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama dengan sebelumnya.
Vivin menunggu bis di halte sambil melihat ke sekelillingnya. Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan hiasan berwarna warni menghiasi sudut-sudut jalan.
Ketika bis bertingkat yang ditunggunya datang, Vivin naik. Bis itu adalah bis yang sama dengan yang kemarin. Vivin melihat ke arah bangku di dekat tangga, dan benar saja, nenek yang sama dengan yang kemarin terlihat duduk di situ.
Vivin lalu mendekati nenek keriput itu. Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Vivin mendahuluinya,

"Nek, apapun yang akan Nenek katakan, saya tetap akan naik dan duduk di atas. Malam ini adalah malam Imlek dan suasana kota begitu meriahnya, saya tidak takut akan sesuatupun."

Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari nenek tua itu, Vivin lalu naik ke atas. Tidak ada penumpang satu orang pun di atas.

Vivin memilih untuk duduk di dekat jendela, dan menunggu dengan perasaan tegang. Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak terjadi apa-apa.

Akhirnya Vivin sampai di tempat tujuan, dan bis itu berhenti di sebuah halte. Vivin turun dari tingkat atas dan mencari si nenek keriput di dekat tangga.

Setelah bertemu, lalu Vivin bertanya,

"Nek, kenapa sih, Nenek melarang penumpang untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa yang membahayakan. Sebenarnya ada apa sih, nek?"

Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek keriput itu menjawab,

"Di atas berbahaya, nak. Tidak ada supirnya."
READ MORE - Tidak Ada Sopirnya

Tetep Tidak Bisa

Seorang kakek tua berusia 85 tahun pergi mengunjungi dokter kelamin untuk memeriksa kandungan spermanya. Sang dokter mengambil sebuah toples kecil dan berkata,'BAWA TOPLES KECIL INI PULANG DAN BAWA KEMBALI ESOK HARI DENGAN CONTOH SPERMA ANDA DI DALAMNYA,' Keesokannya kakek tersebut datang kembali ke klinik* dan memberikan toples kecil itu kepada sang dokter. Akan tetapi toples kecil itu masih kosong seperti kemarin. 'kok kosong' tanya sang dokter. Sang kakek menjawab,'Begini dok, saya sudah coba dengan tangan kanan saya, tapi tidak bisa. saya coba dengan tangan kiri saya, Tetap tidak bisa juga.' 'Lalu saya minta bantuan istri saya. Dia gunakan tangan kanannya tidak bisa... Istri saya gunakan tangan kirinya, tetap tidak bisa. Istri saya mencoba dengan mulut, tapi masih tidak bisa juga,' ungkap sang kakek. 'Kamipun akhirnya memanggil Ayu, gadis muda tetangga sebelah. Ia mencoba dengan tangan kanan, tapi tidak bisa... dia mencoba dengan tangan kiri, tetap tidak bisa. Ayu mencoba dengan kedua tangannya, masih tidak bisa juga... dicoba diapit dengan ketiak Ayu masih tidak bisa juga... bahkan Ayu sudah mencoba dengan menjepit diantara kedua pahanya, tetapi tidak bisa juga,' ungkap sang kakek tua.. 'Haahhh,... Jadi bapak sampai minta bantuan gadis tetangga sebelah ????.' tanya sang dokter sambil takjub. ' Iya, dan sampai sekarang saya, istri saya dan Ayu tetap tidak bisa membuka tutup toples ini...,' (serius amat bacanya )​ :p
READ MORE - Tetep Tidak Bisa

Masukin Keluarin Lagi

Udin datang ke kantor dengan dua mata lebam. Sontak Pinem bertanya apa yang terjadi dengan dirinya.

"Ceritanya begini.. Saya kemarin antri di belakang wanita tinggi besar. Saya lihat rok wanita itu terjepit diantara belahan pantatnya. Lalu saya tarik agar terlihat rapi. Eh, dia malah berbalik arah dan meninju mata kiri saya".

"Lalu kenapa dgn mata kananmu, udin ?" tanya pinem

"Saya pikir dia tidak suka jika rok-nya dikeluarkan, karena itu saya masukkan lagi rok-nya …
READ MORE - Masukin Keluarin Lagi

Yang Sebelah Mana

Ada 4 orang mahasiswa yg kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasi alasan yg sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester

mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.

Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.

mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.

Sang dosen berpikir sejenak dan akhrnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan

keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. "Ah, mungkin biar tidak menyontek," pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru dperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.

soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
"kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?"
READ MORE - Yang Sebelah Mana